Dua hari terakhir situasi sedikit tidak kondusif. Bagaimana tidak, kemarin dua orang dewasa harus bertengkar karena hal sepele di warung kopi. Diawali komonikasi yang tidak tepat berujung kepada saling tawar menawar untuk bertarung.
Yang lebih ironis, salah satu nya adalah seorang tokoh yang cukup disegani dan satu nya lagi senior saya yang tidak kurang 20 bulan lagi pensiun. Tapi apa mau dikata, semuanya sudah terlanjur dan seperti nya sulit untuk diperbaiki. Marah, kesal dan emosi sudah bercampur aduk. Nasi sudah jadi bubur.
Saya bersama salah satu tokoh masyarakat mendatangi kediaman sitokoh. Kami memohon agar permasaalahan ini tidak diperlebar dan statusnya di Facebook perihal kejadian ini untuk sementara waktu dihilangkan. Kami khawatir permasaalahan ini telah menjadi komsumsi publik berkat status di sosial media tersebut. Opini akan bermunculan dan tentu saja akan sangat merugikan banyak pihak.
Saya sangat menghargai sikap beliau yang bersedia mengubah privacy statusnya dari publik menjadi untuk diri sendiri. Saya juga memahami kekesalan beliau atas kejadian tersebut dan memilih untuk sementara waktu berdiam diri. Semoga beberapa hari kedepan beliau berkenan memaafkan senior saya dan situasi kembali seperti semula.
Hari ini tidak kalah sengit dari hari kemarin. Sebuah perusahaan perkebunan mengeksekusi tanaman warga ada diatas HGU nya. Warga yang tidak terima dengan tindakan perusahaan menjadi kalap. Mereka menjadi marah dan mengejar serta memukul pegawai perusahaan. Tidak tanggung tanggung, diantaranya ada yang menggunakan parang dan dodos (alat memanen kelapa sawit).
Beruntung dilokasi ada petugas pengamanan. Sang petugas harus berjibaku untuk melerai sekaligus mengamankan pegawai. Situasi hampir tidak terkendali. Namun dapat segera dikuasai.
Saya dan rekan kerja yang datang sesaat setelah kejadian agak kaget. Tidak menyangka hal tersebut dapat terjadi. Segera kami mengidentifikasi seluruh orang yang terlibat dalam kejadian serta menelusuri kronologis dan latar belakang kejadian. Lagi lagi komonikasi yang jadi masalah utama. Masing masing pihak bertahan dipenafsirannya sementara keduanya sama sama bertujuan menyelesaikan masalah.
Setelah kedua belah pihak dihubungi dan memastikan tidak adanya korban luka serius, saya segera melaporkan kejadian tersebut kepada pimpinan.
Dari dua kejadian diatas, salah satu pemicu adalah komonikasi. Komonikasi yang tidak sehat atau komonikasi yang tidak searah. Semoga kedepannya kejadian yang sama tidak terulang.