Pada tanggal 13 September 2023, Kongres AS mengadakan rapat dengar pendapat tentang kecerdasan buatan (AI). Rapat tersebut dihadiri oleh para pesohor dari berbagai bidang, termasuk ilmuwan, pengusaha, dan pembuat kebijakan.
Tujuan dari rapat tersebut adalah untuk membahas potensi dan risiko AI. Para peserta rapat membahas berbagai topik, termasuk penggunaan AI untuk meningkatkan kehidupan manusia, potensi AI untuk disalahgunakan, dan pentingnya mengembangkan standar etika untuk AI.
Salah satu pesohor yang hadir dalam rapat tersebut adalah Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX. Musk mengatakan bahwa AI adalah "teknologi paling penting yang pernah kita lihat" dan bahwa kita harus "berhati-hati" dalam mengembangkannya.
Pesohor lain yang hadir dalam rapat tersebut adalah Fei-Fei Li, profesor ilmu komputer di Stanford University. Li mengatakan bahwa AI memiliki potensi untuk "meningkatkan kehidupan manusia dalam banyak cara" tetapi juga memiliki potensi untuk "menyebabkan kerusakan".
Rapat dengar pendapat tersebut merupakan langkah penting dalam diskusi tentang AI di Amerika Serikat. Rapat tersebut membantu meningkatkan kesadaran tentang potensi dan risiko AI dan mendorong diskusi tentang cara mengembangkan AI secara bertanggung jawab.
Berikut adalah beberapa poin penting yang dibahas dalam rapat dengar pendapat tersebut:
- AI memiliki potensi untuk meningkatkan kehidupan manusia dalam berbagai cara, termasuk meningkatkan kesehatan, pendidikan, dan transportasi.
- AI juga memiliki potensi untuk disalahgunakan, misalnya untuk membuat senjata yang lebih canggih atau untuk menyebarkan informasi yang salah.
- Penting untuk mengembangkan standar etika untuk AI untuk memastikan bahwa AI digunakan secara bertanggung jawab.
Rapat dengar pendapat tersebut merupakan langkah penting dalam diskusi tentang AI di Amerika Serikat. Rapat tersebut membantu meningkatkan kesadaran tentang potensi dan risiko AI dan mendorong diskusi tentang cara mengembangkan AI secara bertanggung jawab.
Perkembangan AI yang sangat mengkhawatirkan
Perkembangan AI saat ini memang cukup gawat sehingga Kongres AS perlu melakukan rapat dengar pendapat. Hal ini karena AI memiliki potensi untuk meningkatkan kehidupan manusia dalam banyak cara, tetapi juga memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan.
Berikut adalah beberapa potensi risiko AI yang menjadi perhatian Kongres AS:
- AI dapat digunakan untuk membuat senjata yang lebih canggih. AI dapat digunakan untuk mengembangkan senjata otonom yang dapat memilih dan menyerang target tanpa campur tangan manusia. Hal ini dapat meningkatkan risiko konflik dan kekerasan.
- AI dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah. AI dapat digunakan untuk membuat berita palsu atau konten propaganda yang sulit dibedakan dari informasi yang benar. Hal ini dapat merusak demokrasi dan memecah belah masyarakat.
- AI dapat digunakan untuk mendiskriminasi orang. AI dapat digunakan untuk membuat sistem yang secara tidak sadar mendiskriminasi orang berdasarkan ras, gender, atau agama. Hal ini dapat memperburuk ketidaksetaraan dalam masyarakat.
Oleh karena itu, Kongres AS perlu melakukan rapat dengar pendapat untuk membahas potensi dan risiko AI. Rapat dengar pendapat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang potensi risiko AI dan mendorong diskusi tentang cara mengembangkan AI secara bertanggung jawab.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko AI:
- Mengembangkan standar etika untuk AI. Standar etika ini harus memastikan bahwa AI digunakan secara bertanggung jawab dan tidak menyebabkan kerusakan.
- Meningkatkan transparansi tentang cara kerja AI. Masyarakat harus diberi tahu tentang cara kerja AI sehingga dapat memantau dan mengawasi penggunaan AI.
- Mengembangkan pendidikan dan kesadaran tentang AI. Masyarakat perlu dididik tentang potensi dan risiko AI sehingga dapat menggunakan AI secara bertanggung jawab.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita dapat mengurangi risiko AI dan memastikan bahwa AI digunakan untuk kebaikan umat manusia.
Tokoh-tokoh yang diundang Kongres AS
Berikut adalah daftar tokoh-tokoh yang diundang Kongres AS dalam rapat dengar pendapat tentang AI pada tanggal 13 September 2023:
- Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX
- Fei-Fei Li, profesor ilmu komputer di Stanford University
- Timnit Gebru, mantan peneliti di Google AI
- Michael Kearns, profesor ilmu komputer di University of California, Berkeley
- Leslie Kaelbling, profesor ilmu komputer di Massachusetts Institute of Technology
- Michael Nielsen, profesor ilmu komputer di University of Oxford
- Arvind Narayanan, profesor ilmu komputer di Princeton University
- Emily O'Brien, direktur eksekutif Partnership on AI
- Diana Greene Foster, direktur Center for Gender Equity in AI di Stanford University
Para tokoh ini mewakili berbagai bidang, termasuk ilmuwan, pengusaha, dan pembuat kebijakan. Mereka memberikan pandangan yang berbeda-beda tentang potensi dan risiko AI.
Berikut adalah beberapa poin penting yang disampaikan oleh para tokoh tersebut:
- Elon Musk mengatakan bahwa AI adalah "teknologi paling penting yang pernah kita lihat" dan bahwa kita harus "berhati-hati" dalam mengembangkannya.
- Fei-Fei Li mengatakan bahwa AI memiliki potensi untuk "meningkatkan kehidupan manusia dalam banyak cara" tetapi juga memiliki potensi untuk "menyebabkan kerusakan".
- Timnit Gebru mengatakan bahwa AI memiliki potensi untuk "memperkuat distribusi kekuasaan yang tidak adil".
- Michael Kearns mengatakan bahwa penting untuk mengembangkan standar etika untuk AI untuk memastikan bahwa AI digunakan secara bertanggung jawab.
- Leslie Kaelbling mengatakan bahwa penting untuk meningkatkan transparansi tentang cara kerja AI.
- Michael Nielsen mengatakan bahwa penting untuk mengembangkan pendidikan dan kesadaran tentang AI.
- Arvind Narayanan mengatakan bahwa penting untuk memantau dan mengawasi penggunaan AI.
- Emily O'Brien mengatakan bahwa penting untuk melibatkan masyarakat dalam pengembangan AI.
- Diana Greene Foster mengatakan bahwa penting untuk mempertimbangkan dampak gender dalam pengembangan AI.
Rapat dengar pendapat tersebut merupakan langkah penting dalam diskusi tentang AI di Amerika Serikat. Rapat tersebut membantu meningkatkan kesadaran tentang potensi dan risiko AI dan mendorong diskusi tentang cara mengembangkan AI secara bertanggung jawab.